Kamis, 12 Juli 2012

CARA SEDERHANA BUDIDAYA IKAN SISTEM GUBA DENGAN PROBIOTIK

Kunci utama budidaya ikan adalah Managemen Air , karena air adalah rumahnya ikan . Keberhasilan membuat air kolam selalu stabil akan membuat suksesnya budidaya ikan apapun jenisnya.

MANAGEMEN AIR KOLAM

1. Kolam Tanah

Pada kolam tanah, 3 -7 hari sebelum air masuk kolam ( posisi air 5-10cm) kocori terlebih dahulu dengan Probiotik NATURE SIMBA . Caranya campurkan 1-2 liter Probiotik NATURE SIMBA  dengan 0.5 kg gula/tetes tebu dan dicampur 10-maksimak 50 liter air, aduk-aduk dan biarkan selama 6-12 jam. setiap jam diaduk-aduk agar proses berlangsung sempurna. Selanjutnya sebar merata ke kolam/tambak. Biarkan kondisi ini 10-12 hari baru air dimasukkan secara penuh. Jika ingin hasil lebih bagus sebelum dasar tambak diberi Probiotik NATURE SIMBA sebari dulu kolam/tambak dengan pupuk hijau/kompos. Selanjutnya 3 hari setelah air diisi penuh bibit siap tebar. Pemberian Probiotik NATURE SIMBA ini selanjutnya bisa diulang kembali 1-2 minggu sekali atau melihat kondisi kolam.

Fungsi dari pemberian Probiotik NATURE SIMBA ini aadalah untuk memperbaiki struktur tanah dan menyuburkan dasar tanbak sehingga pakan alami seperti cacing lur berkembang melimpah, mengurai racun-racun di dasar tambak seperti amoniak ,nitrit dan sulfit serta membuat kondisi air lebih stabil sehingga ikan/udang tidak gampang stress,lemah atau gampang terserang penyakit, menumbuhkan plankton sehingga air tambak selalu hijau, meredam perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam pada musim pancaroba dan lain-lain.


2.Kolam terpal/semen

Pada kolam terpal/semen 3-7 hari sebelum bibit tebar kocori kolam dengan Probiotik MASTERFISH SIMBA secukupnya. Probiotik MASTERFISH SIMBA akan menjadi pelindung yang baik bagi bibit ikan sehingga tidak gampang stress ,lemah sehingga tidak mudah terserang penyakit/mati. Caranya campur

1/2 botol Probiotik MASTERFISH SIMBA yang sudah dicampur dengan 5 sendok gula/tetes tebu dan diaduk-aduk secukupnya merata ke semua permukaan kolam ( luas 1000 meter persegi). Dosis berlebih tidak berbahaya. Aplikasi ini akan membuat air kolam matang (siap) sehingga kondusif bagi ikan ketika masuk kolam. Selanjutnya diulang seminggu-2 minggu sekali seusai kebutuhan

Pada musim pancaroba (juni-agustus tapi saat saat ini sulit diprediksi tepat waktunya karena adanya pergeseran musim dikarenakan GLOBAL WARMING) , intinya musim ini bisa dikenali  yaitu ketika siang hari panas terik (suhu meningkat drastis) sebaliknya pada malam hari suhu menurun drastis sehingga terjadi perbedaan suhu yang mencolok antara siang dan malam hari, pemberian PROBIOTIK pada kolam harus ditingkatkan.Minimal seminggu sekali dikocorkan di kolam. Probiotik NATURE SIMBA ( untuk kolam tanah) dan Probiotik MASTERFISH SIMBA (untuk kolam terpal/semen) akan membuat kolam selalu hangat di tengah kondisi yang tidak stabil antara siang dan malam. Hal ini akan menekan tingkat kematian ikan secara massal. Umumnya pada musim Pancaroba ikan dalam kondisi rawan,dipastikan akan ada 1-2 ekor ikan yang mati setiap hari bahkan bisa lebih. Antisipasinya jangan sampai terkena kematian massal. Probiotik akan mencegah terjadinya kerugian besar karena memperkuat ketahanan tubuh ikan. Pencegahan jelas lebih baik.


MANAGEMEN PAKAN

Pemberian pakan pada budidaya ikan adalah hal wajib dan dilakukan setiap hari. Pada sistem GUBA (GUGUS SIMBA) pakan yang diberikan setiap hari secara rutin ditambah dengan pemakain Probiotik RAJAGRAMEH/RAJALELE/NUTRISI  SIMBA yang dioplos dengan  Probiotik SPF SIMBA(SUPER PLANKTON FERTILIZER) caranya campur 5 kg pakan pelet merek apapun juga dengan larutan Probiotik.  Larutan ini terdiri dari 1 tutup botol SPF SIMBA + 2 tutup botol RAJAGRAMEH/RAJALELE/NUTRISI + 1 sdm gula/tetes tebu + 0.5 liter air aduk-aduk diamkan selama 0-5-1 jam baru kemudian kocor pada 5 kg pelet, biarkan meresap dan selanjutnya pakan siap tebar.

Untuk pakan kurang atau lebih dari 5 kg dosisnya tinggal perbandingan saja. Intinya probiotik bukan zat kimia sehingga dosis berlebih tidak menembulkan efek negatif pada ikan tapi lebih bagus hasilnya. Syarat dari pemberian Probiotik pada pakan ini adalah harus disiplin dan rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pelet yang sudah dicampur dengan Probiotik efektif hingga 12 jam setelah pencampuran , oleh karena itu dalam melakukan pencampuran pakan dengan probiotik haruslah dilihat seberapa banyak pakan yang biasa diberikan tiap harinya sehingga pakan yang sudah tercampur Probiotik tidak berlebih dalam pencampurannya cukup diperkirakan untuk pemberian pakan sehari ( pagi,siang sore atau tiap 4 jam sekali). Tidak dianjurkan menyimpan pakan yang sudah dicampur Probiotik selama lebih dari 12 jam karena keefektifannya akan berkurang.

Catatan : Probiotik RAJALELE SIMBA dihususkan untuk budidaya ikan lele, Probiotik RAJAGRAMEH SIMBA dihususkan untuk budidaya ikan Gurame dan Probiotik NUTRISI SIMBA untuk budidaya ikan air tawar/payau  selain lele dan gurami seperti bawal,patin,mas,nila,mujaer,koi, bandeng ,udang dan sebagainya.Tapi pada dasarnya ketiganya bisa saling menggantikan karena kandungannya hampir sama.



MANAGEMEN PENYAKIT IKAN

Dengan pemberian probiotik seperti langkah-langkah di atas sangat diharapkan dan sudah terbukti dapat menekan timbulnya penyakit pada ikan budidaya. Tapi tidak bisa dihindari juga dalam budidaya ikan suatu saat akan timbul penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri parasit, virus dll. Maka ada dua cara pengobatan yang bisa dilakukan yaitu pengobatan dari dalam tubuh ikan dan pengobatan dari luar tubuh ikan. pengobatan dari dalam dengan menggunakan Antibiotika antara lain menggunakan S-FISH atau PIDAS dengan dosis sesuai anjuran. Hati-hati dengan pemakaian Antibiotik , tidak dianjurkan menggunakan dosis berlebih karena justru akan berbahaya bagi ikan . Aplikasinya dengan mencampur antibiotik pada pakan selama 3 hari berturut2. Jika ikan tidak mau makan , antibiotik bisa langsung diguyur ke dalam kolam.

Pengobatan dari luar dengan memberikan obat pembasmi jamur pada air kolam. Berikan BENDOZ-A pada permukaan kolam dengan aplikasi sesuai dosis. Jangan berlebih karena juga akan menimbulkan resistensi pada ikan. Berikan sesuai dosis dan diulang sesuai aturan.
Model pengobatan ikan yang sakit ini bisa dipilih salah satu atau juga dapat ditempuh secara bersamaan. Pada saat yang sama dilakukan penyembuhan dari dalam maupun dari luar. Namun, pada umumnya apabila secara rutin sudah diberikan aplikasi probiotik pada managemen kolam maupun pakan  jarang terjadi ikan mengalami sakit atau mati. Probiotik akan membuat daya tahan ikan sangat kuat, tidak gampang stress apalagi kena penyakit. el@broer

Sumber: file:///D:/AGROBISNIS/BUDIDAYA%20GURAME/GUBA-GUGUS%20SIMBA/cara-sederhana-budidaya-ikan-sistem.html

PENTINGNYA PROBIOTIK PADA BUDIDAYA IKAN

 
 
Secara umum probiotik bisa diartikan dengan pro kehidupan atau pendukung kehidupan. Jadi, probiotik itu fungsinya adalah untuk menunjang, mempertahankan, atau meningkatkan tingkat kehidupan mahluk (dalam hal ini ikan). Caranya, probiotik ini bekerja dengan menekan/meniadakan faktor-faktor tertentu yang membuat tingkat kehidupan suatu mahluk menjadi tidak kondusif, yang mengakibatkan mortalitas (kematian) sangat tinggi.

Bentuk dari probiotik ini adalah berupa jasad renik atau bakteri atau mikroorganisme yang tidak terlihat secara kasat mata. Dalam bahasa sederhana ini semacam "pasukan intelejen" yang bekerja efektif tanpa gerakannya terlihat oleh siapapun. Dalam satu liter air jumlahnya bisa mencapai jutaan ekor,dan semakin berkembang lebih banyak jika pada probiotik ini ditambahkan makanannya berupa zat gula/tetes tebu.


Sekarang mengapa probiotik perlu diterapkan pada pola budidaya perikanan darat? Hal ini karena dari beberapa faktor yang pada dasarnya awalnya disebabkan karena kenyataan bahwa kondisi lahan budidaya sekarang ini sudah tidak ideal lagi,jauh berbeda dari dulu, kini sudah banyak mengalami penurunan bahkan tidak kondusif lagi bagi pertumbuhan ikan. Dengan kata lain, banyak lahan budidaya perikanan yang sudah rusak atau setengah rusak. Nah, probiotik ini diberikan ke lahan budidaya untuk mengembalikan yang sudah rusak tersebut agar menjadi optimal seperti sediakala.

Mengapa kondisi budidaya perikanan sekarang banyak yang tidak berhasil? pertama, tentu karena kondisi tanah kolam yang dipakai secara terus menerus lama kelamaan kesuburannya menurun. Apalagi kalau tidak dikelola atau pemeliharaannya tidak bagus. Kedua, kondisi air juga makin banyak sekali polutannya sekarang ini. Baik yang berasal dari saluran irigasi luar yang masuk ke kolam maupun dari udara ( lewat hujan ) maupun dari kolam itu sendiri (tumpukan amoniak dan gas beracun lainnya). Ketiga,kondisi bibit ikan sendiri sekarang ini sulit diseleksi kualitasnya karena kita biasanya membeli dari pasar bebas yang tidak kita ketahui asal-usulnya. Bibit dari induk yang terlalu tua,, terlalu lama dipijahkan tanpa ada persilangan baru, tidak berasal dari induk unggulan ikut mempengaruhi tingkat lulus hidup ikan selama dipelihara di kolam.

Jadi,di sini ada tiga masalah penting yang harus kita perhatikan, berkait dengan kerusakannya yang sudah menghawatirkan. Pertama, dasar kolam/tambaknya. Kedua, kondisi airnya. Ketiga, ikannya itu sendiri. Semuanya harus diperhatikan secara seksama jika menginginkan budidaya ikan yang kita kelola berhasil panen dengan optimal. Dengan kata lain, digarap semua sektornya. Kami memperlakukan ketiga faktor tadi dengan metode GUBA ( GUGUS SIMBA ). Dengan kata lain,untuk berhasil budidaya, kolam harus diperlakukan secara GUBA, yang ketiganya membutuhkan perlakuan lebih spesifik.

Begitu banyak yang harus diperhatikan, kemudian muncul kesan bahwa dengan tehnologi seperti ini budidaya ikan tampak lebih mahal. Namun, jika dicermati lebih dalam, yang terjadi justru sebaliknya,yakni secara cost justru lebih efisien (murah) karena :
1. Ikan yang hidup sampai panen lebih banyak
2. Secara bobot timbangan pasti lebih berat karena daging ikan sangat kesat
3. Terjadi penyingkatan waktu dari penebaran benih hingga panen.
4. Jumlah pakan yang diberikan jauh lebih sedikit, jika dibandingkan dengan sekian botol probiotik yang harus digunakan. Tentang hal ini memang agak sulit kalau sekedar diperdebatkan, karena baru dirasakan kalau sudah melakukannya. Namun, fakta-fakta membuktikan para pemakai tehnologi GUBA selama ini merasa sangat diuntungkan sekali. tidak banyak masalah yang menimpa lahan budidaya baik di pembenihan maupun pembesaran.

Secara umum aplikasi GUBA itu bisa dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :

Pertama Olah lahan kolam sebaik mungkin dengan probiotik. Jadi setelah ikan dipanen biarkan lahan terkena sinar matahari selama beberapa hari dulu. Jika biasanya dikapur atau saponin, lakukan saja tidak masalah. Setelah itu baru air masukkan sekitar 10 cm an dan kocorkan probiotik ke dalamnya ( boleh NATURE, MASTER FISH atau SPF ). Tujuannya untuk menambah mikroba positif ke dalam dasar tambak/kolam sehingga plankton-plankton yang nanti menjadi makanan alami ikan akan tumbuh berbiak dengan subur. Setelah 3-7 hari hari baru masukkan air setinggi 60-80 cm ( sesuai kebiasaan ) biarkan minimal sehari, barulah bibit di masukkan. Pada saat pemberian pertama kali ini,akan lebih baik pakan ikan dicampur dengan antibiotik ( PIDAS atau S-FISH). Fungsinya sebagai imunisasi bagi ikan untuk meningkatkan daya kekebalannya dari kemungkinan serangan penyakit.

Selanjutnya dalam masa pemeliharaan pakan yang diberikan harus direndam lebih dahulu dengan probiotik (RAJALELE,RAJAGRAMEH,NUTRISI,SPF) Takarannya setiap tutup botol bisa untuk 1-2 kg pakan pelet. Jika kita memberi pakan yang banyak, pencampuran probiotik ke dalam pakan dilakukan sekali saja pada pagi hari. Separuh pakan langsung diberikan selebihnya diberikan pada sore harinya. Kualitas probiotik masih bagus sampai masa simpan 12-16 jam, lebih dari itu kualitasnya agak menurun kinerjanya.

Pencampuran probiotik pada pakan ini mempunyai tujuan agar bakteri yang berada dalam usus ikan dapat bekerja secara baik dan optimal dalam mencerna pakan untuk menjadi daging. jika tanpa probiotik, pakan yang masuk hanya antara 50-75% yang akan menjadi daging ikan dan sisanya akan dibuang sebagai feases(kotoran), padahal kotoran ini akan menjadi amoniak dan menimbulkan penyakit gatal jamur atau pernafasan pada ikan. Nah dengan memaki probiotik, pakan yang dicerna menjadi daging bisa meningkat sampai 95% dan hanya sedikit sekali yang menjadi feases. maka ikanpun akan lebih sehat dan perkembangan pertumbuhannya cepat sekali dari hari ke hari.

Pemberian probiotik ini diupayakan jangan sampai putus hingga waktu ikan saatnya dipanen. Pemutusan pemakaian probiotik secara kasat mata memang tidak tampak mengganggu pertumbuhan ikan. Namun sesungguhnya percepatan tumbuhnya agak berhenti karena pakan yang dibuang sebagai feases cukup banyak. Jadi disini jelas akan terjadi pemborosan pakan.

Sebagai catatan, seperti yang dikatakan Ir. Gandung Hardiningsih pakar perikanan dari Universitas Gadjah Mada, pemberian probiotik pada budidaya ikan sekarang ini sangat penting dilakukan, namun kita perlu berhati-hati memilih probiotik. Pilih yang benar-benar probiotik dan sesuai dengan peruntukannya,supaya hasilnya bisa maksimal. Salah dalam memilih probiotik memang tidak mengakibatkan sesuatu yang fatal pada ikan karena yang namanya probiotik pasti baik fungsinya. Namun,kesalahan memilih itu, efeknya menjadi yang tidak maksimal.

Yang harus dihindari adalah memilih yang bukan pronbiotik. Padahal sangat jelas beda anatra PreBiotik dengan ProBiotik. PreBiotik adalah makanannya ProBiotik(mikroba). Kalau PreBiotik ini dimakan oleh mikroba positif memang hasilnya akan baik. Namun jika yang memakan adalah bakteri/mikroba negative (misalnya bakteri E-Coli yang mengganggu pencernaan) maka bakteri negative ini akan berkembang pesat sehingga justru akan membuat ikan menjadi stress,sakit bahkan mati. Maka petani ikan harus jeli memilih ProBiotik. Pilih yang benar-benar ProBiotik bukan PreBiotik meskipun dalam PreBiotik itu disertakan kandungan macam-macam seperti vitamin,mineral dll, tetap ada resiko yang potensial muncul.

Secara umum probiotik memang akan sangat menunjang keberhasilan budidaya ikan. Akan tetapi, ada kalanya karena satu dan dua faktor ikan tetap terserang penyakit. Dalam hal ini apabila ikan sudah terserang penyakit, mau tidak mau harus dilakukan penyembuhan dari dalam. Caranya adalah dengan memasukkan antibiotik (misalnya PIDAS atau S-FISH ) ke dalam tubuh ikan. campurkan antibiotik pada pakan lalu berikan pada ikan. Untuk menjaga agar penyakit itu tidak menular pada ikan-ikan lainnya lebih bagus lagi air kolam diguyur dengan desinfektan Seperti BENDOZ-A yang fungsinya untuk mematikan virus,jamur dan parasit yang masih hidup di air. Penyembuhan ikan sakit ini memang lebih efektif bila dilakukan dari dalam maupun luar tubuh secara bersamaan.

Dalam kasus banyaknya ikan stress setelah kolam terguyur air hujan, ini juga menuntut perlakuan tersendiri. hujan seringkali membawa polutan (cemaran udara) yang membuat kolam kekurangan oksigen serta plankton-planktonnya mati, lalu ikan mengalami kesulitan nafas, menggantung di permukaan air,stress berat dan akhirnya ikanpun banyak yang mati. maka yang paling baik adalah melakukan langkah preventiv. Begitu hujan turun segera kolam diguyur dengan probiotik NATURE atau MASTERFISH supaya plankton-plankton bisa tumbuh lagi dengan cepat dan polutan,amoniak,gas beracun yang masuk ke dalam kolam segera diurai menjadi netral. Pengguyuran probiotik ini merupakan langkah perlindungan yang sangat baik pada ikan. Pemberian dalam jumlah takaran banyak tentu lebih dianjurkan karena akan semakin cepat memulihkan kondisi kolam. ( Disadur dari makalah pelatihan budidaya gurami sistem Guba by PERMINA JOGJA) el@broer 
 
 
Sumber:  file:///D:/AGROBISNIS/BUDIDAYA%20GURAME/GUBA-GUGUS%20SIMBA/pentingnya-probiotik-pada-budidaya-ikan.html

Mempercepat Pertumbuhan Ikan Budi Daya Dengan Probiotik


Mempercepat Pertumbuhan Ikan Budi Daya Dengan Probiotik

By galeriukm -- Category: Budidaya Ikan


Pertumbuhan Ikan Budi Daya yang cepat tidak hanya membuat hati senang tetapi juga menekan pengeluaran untuk pakan,mempercepat masa panen dan ikan bisa dipanen dalam ukuran yang seimbang. Banyak pengalaman petani budi daya ikan harus melakukan panen secara bertahap karena ukuran ikan saat ditebar sama tetapi mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda. Karena itu beberapa rekayasa dan upaya dilakukan untukmempercepat pertumbuhan ikan dan ukuran yang seragam dengan demikian efisiensi produksi budi daya ikan menjadi cukup baik. Beberapa petani ikan menempuh cara dengan memberikan makanan berprotein tinggi dan memberikan makanan alami seperti keong, bekicot dan lain-lain. Akan tetapi pemberian pakan alami terkendala karena tidak praktis. Pada beberapa budi daya ikan seperti budi daya ikan guramih, Ikan LeleIkan NilaIkan mas dan lain sebagainya, pemberian probiotik telah dirasakan manfatnya dalam mempercepat pertumbuhan dalam budidaya ikan.


Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup. Mikroorganisme yang terkandung pada Probiotik mampu membantu pencernakan makanan pada tuhuh hewan dan manusia sehingga makanan yang mengandung probiotik akan mampu dicerna dan diserap tubuh dengan baik. Selain itu probiotik mampu meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit.

Pada Budi Daya Ikan probiotik diberikan sebagai campuran makanan dan ada yang ditaburkan pada kolam pemeliharaan. Untuk Probiotik yang dicampur pakan, bisa dicampurkan dengan pakan buatan pabrik (pelet) maupun pakan alami seperti daun-daunan. Penebaran probiotik pada kolam akan membantu tumbuhnya plankton-plankton dan mikroorganisme lainnya dalam air kolam sebagai makanan alami ikan. Probiotik jenis ini akan menggemburkan dasar kolam sekaligus memelihara kualitas air seperti Nature atau Super Plankton. Probiotik ini cukup diguyurkan ke air kolam pada pagi hari setiap dua minggu sekali supaya air selalu sehat, tidak blooming dan penuh dengan plankton sebagai pakan alami.

Pengalaman dari Himawas Atasasih, pemilik HMPS di Jl Sutijap 23 Wates, Kulonprogo, Para petani Ikan Guramih Kulonprogo sudah terbiasa memakai probiotik dicampur pakan. Misalnya, probiotik RajaGrameh, RajaLele, MasterFish, SPF atau Nature yang mudah diperoleh di toko pakan ternak atau toko pertanian. Dengan campuran probiotik dan pelet membuat metabolisme dan pencernaan ikan sempurna. Sebagian besar, 90% pakan yang masuk ke tubuh akan menjadi daging ikan.

Pengalaman Pak Jumadi, petani gurami dari Desa Ceme, Srigading, Sanden, Bantul membenarkan pemberian probiotik sangat membantu pertumbuhan ikan. Saat melihat di kolamnya banyak gurami stres dan mengambang bahkan beberapa mati, dia secepatnya mengguyurkan sebotol probiotik Nature campur segenggam gula pasir ke kolam. Keesokan harinya air kembali hijau jernih dan semua guraminya sehat kembali.


Pengalaman para petani ikan Gurami di Desa Jambidan, Bantul Yogyakarta telah meninggalkan cara konvensional budi daya guramih dan beralih ke cara modern dengan memanfaatkan probiotik. Budi Daya ikan dengan cara konvensional 30 kg pelet hanya menjadi 22 kg daging ikan, dengan sistem Guba (Gugus Simba) bisa menjadi 28-30 kg atau konversinya 1:1. Artinya, ikan lebih berbobot karena penambahan probiotik akan menjadikan 90% pakan menjadi daging dan hanya 10% yang dibuang sebagai amoniak.

Menurut Wiwied Usman, Sekjen PerMina sekaligus pembudi daya Ikan Gurami, Kelebihan lain penerapan sistem Guba, pertumbuhan lebih cepat sehingga waktu pemeliharaan lebih pendek. Bila dengan sistem konvensional untuk mencapai berat 1 kg butuh waktu dua tahun, dengan sistem Guba hanya butuh waktu satu tahun. Pengalaman mereka untuk mencapai 8-9 ons dari ukuran silet cukup dalam waktu 9 bulan dengan kombinasi pakan daun sekali sehari. Cara konvensional tanpa penambahan probiotik pada pakan, setahun baru mencapai berat 6-7 ons.

Pakar gurami dari Jurusan Perikanan UGM Ir Gandung Hardaningsih menguraikan, dari berbagai riset, probiotik memang terbukti bagus untuk pemeliharaan air kolam dan pemacu pertumbuhan ikan. Karena ada introduksi mikroba positif maka kolam menjadi lebih sehat dan ikan juga lebih kuat terhadap stres dan penyakit. Yang pasti, pertumbuhan ikan bisa sangat pesat karena probiotik juga merangsang nafsu makan.

“Saya kira probiotik akan menjadi andalan para petani ikan di masa depan karena manfaatnya sangat besar pada pertumbuhan ikan sehingga cukup berarti dengan keuntungan yang didapat,’’ tandasnya. Probiotik ibarat benteng pertahanan diri, sebaiknya diberikan sejak dini. Begitu bibit mau masuk kolam, tiga hari sebelumnya air kolam harus diguyur probiotik Nature atau SPF lebih dahulu agar kondisi air cepat matang dan tumbuh banyak plankton. Selanjutnya, pemberian probiotik untuk pemeliharaan air cukup dua minggu sekali atau ketika kondisi air menurun kualitasnya.


PERBANDINGAN HASIL BUDI DAYA IKAN GURAMI DENGAN CARA KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN PROBIOTIK


Biaya  1.000 ekor bibit gurami ukuran silet/korek dengan harga Rp 1.000,-/ekor , membutuhkan pakan 30 sak (harga Rp 210.000).

Total modal sekitar Rp 7,5 juta.  Cara konvensional akan menghasilkan ikan sekitar 7 kuintal. Dengan harga panen Rp 20.000 /kg pendapatan petani sekitar Rp 14 juta.
Keuntungan  sekitar Rp 6 jutaan.

Sistem Guba memberikan terobosan pada berat ikan. Dengan penambahan probiotik seperti RajaGrameh, RajaLele, Nutrisi Simba, ditambah SPF yang dicampurkan pada pakan maka hasil panen bisa mencapai 9 kuintal. Berarti pendapatan petani mencapai Rp 18 juta. Jadi, ada selisih 2 kuintal, senilai Rp 4 juta, jauh lebih untung dibanding cara biasa.

Biaya tambahan untuk membeli probiotikpun tidaklah mahal, dua tutup RajaGrameh ditambah 1 tutup SPF untuk mencampur 5 kg pakan pelet, terbukti hasilnya luar biasa. Padahal untuk 30 sak pakan hanya dibutuhkan biaya tambahan untuk pembelian probiotik Rp 400 ribu saja. Yakni, untuk pemacu tumbuh Rp 200 ribu, untuk penambah bobot Rp 100 ribu, dan untuk pengobatan Rp 100 ribu. Jadi, penambahan biaya Rp 400 ribu, tambahan keuntungannya Rp 4 juta.


Sumber:


1. http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=45237
2. Harian Kedaulatan Rakyat